Semantik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari
segala sesuatu tentang makna. Semantik berada di luar gramatika bahasa yang
lain halnya dengan morfologi dan sintaksis yang berada pada tataran gramatika
bahasa. Cakupan semantik sangat luas mencakup semua tataran bahasa, baik kata,
frase, klausa, kalimat, paragraf, maupun wanaca. Dengan demikian, semantik
adalah ilmu makna, membicarakan makna, bagaimana mula adanya makna sesuatu, bagaimana
perkembangannya, dan mengapa terjadi perubahan makna dalam sejarah bahasa.
Semantik dapat menampilkan sesuatu yang abstrak, dan
apa yang ditampilkan oleh semantik sekadar membayangkan kehidupan mental
pemakai bahasa. Kehidupan mental pemakai bahasa, sangatlah luas yang
mempengaruhinya karena pemakai bahasa dapat ditinjau dari dua sisi
kehidupannya, yaitu hidup sebagai makhluk individu maupun hidup sebagai makhluk
sosial di dalam masyarakat. Dengan hidup bermasyarakat pemakai bahasa terus
berkembang dengan demikian tidaklah mengherankan bila kehidupan mental, isi
mental, penampilan mental bahasa berkembang pula.
Selain semantik berhubungan erat dengan kehidupan
sosial yang selanjutnya dapat dikaji dalam kaitan hubungan antara semantik
dengan sosiologi, semantik juga mempunyai hubungan yang tidak lepas pentingnya
dalam perkembangan ilmu bahasa secara khusus maupun perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya. Dapat dilihat bagaimana hubungan semantik dengan ilmu
filsafat, dalam rangka mengkaji makna berdasarkan filosofisnya; semantik dengan
ilmu antropologi, dalam kaitan mengkaji makna bahasa dalam unsur-unsur budaya;
semantik dengan psikologi, dalam rangka kajian makna bahasa yang dikaitkan
dengan situasi kejiwaan manusia pemakai bahasa; dan semantik dengan linguistik
sebagai ilmu induknya, serta tidak menuntut kemungkitan semantik dapat
berhubungan dengan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya dalam rangka menemukan
makna-makna bahasa dalam setiap bidang kehidupan.
B. Ilmu Makna
Makna merupakan aspek penting dalam sebuah bahasa
karena dengan makna maka sebuah komunikasi dapat terjadi dengan lancar dan
saling dimengerti. Tetapi seandainya para pengguna bahasa dalam bertutur satu
sama lain tidak saling mengerti makna yang ada dalam tuturannya maka tidak
mungkin tuturan berbahasa bisa berjalan secara komunikatif. Di sini dituntut
antara penutur dan lawan tuturnya harus saling mengerti makna bahasa yang
mereka tuturkan.
Di dalam semantik, istilah makna, dalam bahasa Inggris
sense dibedakan dari ‘arti’, dalam bahasa Inggris meaning. Arti dalam hal ini
menyangkut makna leksikal dari kata-kata tersebut yang cenderung terdapat di dalam
kamus sebagai leksem. Kadang-kadang kita melihat makna kata dari kamus yang
sebenarnya adalah makna leksikal, atau keterangan dari leksem itu sendiri.
makna suatu kata tidak hanya mengandung makna leksikal saja tetapi menjangkau
kesatuan bahasa yang lebih luas. Makna kata tidak lepas dari makna kata yang
lainnya merupakan makna gramatikal yang sesuai dengan hubungan
antarunsur-unsurnya. Terkadang kita tidak puas ketika mencari makna sebuah
kata, terutama makna idiom, peribahasa, majas, metapora, maupun ungkapan.
Aspek makna terdiri atas empat, yaitu pengertian,
perasaan, nada, dan tujuan. Keempat aspek makna tersebut dapat dipertimbangkan
melalui pemahaman makna dalam proses komunikasi sebuah tuturan. Makna
pengertian dapat kita terapkan di dalam komunikasi sehari-hari yang melibatkan
tema, sedangkan makna perasaan, nada, dan tujuan dapat kita pertimbangkan
melalui penggunaan bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah.
Medan makna adalah bagian dari sistem semantik bahasa
yang menggambarkan bagian bidang kehidupan atau realitas dalam alam semesta
tertentu yang direalisasikan oleh seperangkat unsur leksikal yang maknanya
berhubungan, sedangkan komponen makna adalah satu atau beberapa unsur yang
bersama-sama membentuk makna kata atau ujaran dalam suatu komunikasi. Kata-kata
atau leksem-leksem dalam sebuah medan makna atau satu medan leksikal dapat
dianalisis dengan menggunakan analisis komponen makna atau analisis ciri-ciri
makna atau analisis ciri-ciri leksikal.
No comments:
Post a Comment